PROFIL GUS MIFTAH: Pendakwah Di Klub Malam dan Pembimbing Dedy Corbuzier Muallaf

PROFIL GUS MIFTAH, foto gus miftah
My Mahdaf, biografi Gus Miftah - Ustadz atau kiai biasanya berceramah di tempat khusus di majelis, masjid, atau di lapangan terbuka. Tapi, Gus Miftah berceramah di tempat-tempat wanita malam, seperti di kelab malam, kafe, atau diskotik. Bahkan, ia menggelar pengajian di lokalisasi Sarkem atau Pasar Kembang Yogyakarta.

Namanya makin populer saat aktivitasnya mengisi pengajian di kelab malam viral di media sosial. Sebab, pemandangan pengajian menjadi kontras karena jemaahnya berpakaian seksi. Gus Miftah makin populer lagi setelah beliau menuntun Dedy Corbuzier yang mualaf.

Berikut adalah profil biografi Gus Miftah, biodata gus miftah dan bagaimana awal ia mulai berdakwah di tempat tempat 'kotor' tersebut.

Profil Gus Miftah

PROFIL TOKOH
Nama lengkap: Miftah Maulana Habiburrahman
Profesi: pendakwah
Lahir: Lampung, 5 Agustus 1981
Facebook Gus Mitah
Instagram Gus Miftah

Dari wikipedia, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah (lahir di Lampung, 05 Agustus 1981) adalah seorang ulama, da'i, dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Gus Miftah juga dikenal sebagai ulama muda Nahdlatul 'Ulama yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren. Namanya mulai diperbincangkan publik ketika video dirinya viral saat memberikan pengajian di salah satu kelap malam di Bali, Dan viralnya Dedy Corbuzier jadi muallaf.

Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah ini memiliki jalan hidupnya sebagai penceramah agama. Dalam berdakwah, ia memiliki cara sendiri. Ia mulai menyasar ke tempat-tempat yang dianggap "kotor" atau maksiat. Di sanalah ia berdakwah. Awalnya, Gus Miftah mendapatkan curhat pekerja malam di diskotik yang ingin mengaji.

Akhirnya, Gus Miftah memberanikan diri menghadap manajemen untuk mengadakan pengajian di tempat tersebut. Gayung bersambut.


Ia mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, pada 2011.

Nama pondoknya pun berbeda dengan kebanyakan nama pesantren yang biasanya dengan bahasa Arab atau nama tempat pesantren berada.

Gus Miftah memilih nama Ora Aji bukan sekadar beda. Ora Aji adalah bahasa Jawa yang berarti tidak berarti. Artinya, tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaan.

Selain mengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, dai muda kondang ini juga menggelar pengajian umum di pesantrennya. Banyak artis, tokoh nasional juga ikut mengaji di tempatnya ini.

Gus Miftah sadar bahwa kehadirannya tak hanya di pesantren. Ia pun berdakwah di luar pesantren, baik menghadiri undangan atau tempat binaannya. Ada yang unik dari model ceramah Gus Miftah ini.

Namun di tengah kontroversinya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Helmy Faishal Zaini mengapresiasi langkah Gus Miftah berdakwah di klub malam.
"Saya mengapresiasi cara Gus Miftah dalam berdakwah," ujar KH Helmy Faisal

Dakwah Gus Miftah di sebuah lokasi hiburan malam di Bali menjadi kontroversi karena audiensnya mengenakan pakaian seksi dan terbuka. Beberapa masyarakat juga menyoal bar yang dijadikan lokasi dakwah.

"Kita jangan terburu-buru untuk menghakimi bahwa orang-orang yang ada di klub malam itu akan selamanya berbuat maksiat," kata KH Helmy.

Dia berpandangan, tidak ada yang perlu disoalkan terkait aksi Gus Miftah tersebut. Menurutnya, ceramah ulama asal Sleman, Yogyakarta itu justru akan menyentuh orang-orang di sekitar dan akhirnya kembali ke jalan yang benar.

"Di kalangan NU kita juga mengenal Kiai Hamim Djazuli atau Gus Miek yang masyhur sebagai waliyullah yang berdakwah di dunia malam. Bahkan, kalimatnya yang sangat populer yaitu menjadi cahaya di tempat yang gelap,"

Gus Miftah sendirir tak ambil pusing meski ada yang menentangnya. Ia terus punya niat baik bahwa manusia bisa berubah. Jemaahnya jangan dilihat dari pakaian dan penampilan luarnya semata. Justru, mereka yang ikut pengajiannya terlihat khusyuk saat Gus Miftah menyampaikan materi ceramahnya.

Sesekali mereka mengikuti selawat yang dilantunkan Gus Miftah. Bahkan di akhir acara, setiap Gus Miftah membacakan doa, para jemaah berpakaian seksi itu secara serempak mengamininya.

Sekian, artikel tentang profil Gus Miftah ini, semoga bermanfaat. Sampai jumpa di artikel Mahdaf berikutnya. Jangan lupa share ya..

Sumber artikel: Ala-NU,viva.co.id

0 comments:

Posting Komentar