8 Jenis Cinta Menurut Yunani Kuno, Kamu Yang Mana?

My Mahdaf, jenis cinta - Semakin dewasa seseorang, maka akan  mulai muncul rasa ketertarikan dengan lawan jenisnya. Serta mulai mengenal  istilah kata cinta di dalam hidupnya.

Kalau ditanya jatuh dari apa yang enak, pasti jawabannya ialah jatuh cinta. Bagaimana tidak, cinta ini mulai muncul saat kita mulai memasuki masa remaja dimana hormon-hormon kita sudah mulai berkembang.

Cinta ialah suatu emosi dari kasih sayang yang cukup kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga bisa berarti suatu perasaan dalam diri seseorang akibat  faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi cinta ialah sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih, dan kasih sayang.  

Setiap cinta seseorang dapat  memiliki lebih dari satu jenis cinta dan bisa juga berubah dari waktu ke waktu apa.

Nah, Ada konsep yang menarik dari cinta ini yang harus kamu ketahui.

Menurut konsep Yunani Kuno, ada delapan jenis cinta pada manusia. Nah, apa aja sih 8 jenis cinta tersebut? Berikut uraian lengkapnya yang telah Mahdaf rangkum.

Jenis Cinta Menurut Konsep Yunani Kuno
Jenis cinta menurut konsep yunani
Ilustrasi cinta (sumber: unsplash)

Cinta kamu jenis yang mana nih? Berikut ini jenis-jenis cinta menurut konsep Yunani Kuno.

Eros (Cinta erotis)

Nama Eros diambil dari nama dewa cinta yunani, yakni eros. Eros merupakan cinta romantis berdasarkan ketertarikan fisik, bergairah, dan penuh hasrat seksual. Cinta jenis ini cenderung cepat pudar dan bisa terjadi bahaya jika orang tersebut lepas kendali.

Mania (Cinta obsesif)

Jenis cinta ini bisa menciptakan kecemburuan, kemarahan, serta hubungan yang tidak sehat. Biasanya orang dengan jenis mania ini punya tingkat kepercayaan diri yang rendah, takut kehilangan atau ditinggal pergi oleh orang yang dicintai. Melibatkan rasa ketergantungan pada orang untuk menyembuhkan lukanya dan melengkapi dirinya.

Ludus (Cinta monyet)

Diwarnai dengan perasaan tergila-gila pada pasangan yang biasanya ada di saat awal-awal jatuh cinta. Biasanya cinta jenis ini terjadi pada anak-anak zaman sekarang.

Motifnya melibatkan kegiatan seperti menggoda dan merayu. Fokusnya adalah pada kesenangan dikejar atau mengejar dan juga penaklukan. Jenis cinta ini memiliki komitmen yang rendah dan ketidak setiaan yang tinggi.

Philautia (Cinta diri sendiri)

Cinta pada diri sendiri disebut juga self-love yang sehat (bukan egois atau narsisme). Ia merupakan fondasi untuk mencintai orang lain.

Aristoteles pernah mengatakan bahwa cinta kepada orang lain itu berdasarkan dan berasal dari cinta pada dirinya sendiri.

Storge (Cinta keluarga)

Storge ialah cinta yang dimiliki oleh orang tua ke anak, anak ke orang tua, ataupun antar saudara. Cinta ini memiliki ikatan kekeluargaan dan keakraban yang kuat, serta ada rasa aman dan dukungan.Dalam cinta ini, tidak ada ketertarikan fisik maupun seksual.

Philia (Cinta Persahabatan)

Cinta persahabatan diperkenalkan oleh seorang filsuf yunani yang bernama Plato. Philia merupakan cinta yang dimiliki antar teman atau sahabat, tetapi juga penting untuk dimiliki antar pasangan. Cinta ini memiliki sifat penuh kasih sayang, kesetaraan, kesetiaan, dan kedekatan emosional.

Pragma (Cinta abadi)

Jenis cinta yang selanjutnya adalah Pragma. Cinta ini berkembang dalam kurun waktu yang lama. Ia merupakan cinta yang dewasa dan matang. Pragma membutuhkan kompromi, kesabaran, toleransi, serta komitmen yang tinggi.

Agape (Cinta tanpa syarat)

Jenis cinta yang terakhir adalah Agape atau cinta tanpa syarat. Cinta ini bersifat altruistik, sukarela, tanpa pamrih. Ia merupakan jenis cinta spiritual seperti cinta dari tuhan kepada manusia. Merupakan bentuk cinta tertinggi yang bebas dari keinginan harapan dan penilaian.

Itulah delapan konsep cinta menurut Yunani Kuno. Nah, kamu jenis cinta yang mana?

Sekian, artikel tentang delapan jenis cinta kali ini, semoga bermanfaat. Sampai jumpa di artikel Mahdaf berikutnya. Apa bila ada pertanyaan atau request bisa berkomentar dibawah ini. Jangan lupa share ya..

0 comments:

Posting Komentar